GREEN LIVING


Saat ini dan dimana-mana mulai dapat ditemukan kampanye dan sosialisasi gerakan ramah lingkungan (GO GREEN). Namun tak semua orang berpendapat gerakan ini dapat dengan mudah dilaksanakan. Rata-rata beranggapan bahwa gerakan ramah lingkungan tak dapat dilaksanakan dengan mudah dan menguras banyak biaya seperti membeli dan membiasakan memakai produk yang bisa didaur ulang. Bagi masyarakat awam, menerapkan aktivitas go green seakan memisahkan mereka dari gaya hidup sehari-hari yang berlangsung sejak kecil hingga dewasa. Namun, Anda jangan sampai tertular pemikiran seperti ini karena penerapan go green yang benar akan dapat memperbaiki dan menyelamatkan lingkungan hidup orang lain, anak cucu dan tentunya Anda sendiri. Ada beberapa tips ramah lingkungan yang bisa Anda terapkan mulai dari lingkungan terdekat Anda yakni di rumah:





  • Maksimalkan jendela rumah




Fungsi jendela rumah untuk mengatur sirkulasi udara dan cahaya dapat Anda maksimalkan untuk menghemat energi listrik pendingin ruangan / AC (air conditioner). Misalnya, pada musim kemarau, Anda bisa sesering mungkin membuka jendela agar sirkulasi udara tetap lancar dan rumah lebih terang. Sebaliknya pada musim hujan, Anda bisa menutup jendela untuk mengurangi rasa dingin. Untuk mengurangi panasnya pantulan sinar matahari dan mengeliminir temperature dingin di dalam ruangan (khususnya ber-AC), gunakan fasade kaca pintar. Dengan menggunakan kaca jenis ini, suhu udara di lingkungan sekitar lambat laun akan mulai menurun.



  • Lantai Ramah Lingkungan

Material untuk lantai sebenarnya tidak hanya terbuat dari ubin namun juga bisa menggunakan bahan-bahan alami. Jika selama ini, lantai di rumah lebih kerap menggunakan ubin atau kayu maka kali ini Anda bisa membangun lantai yang bermaterialkan bambu. Selain kesannya lebih dekat dengan alam, lantai bambu juga kuat, anti rayap, aman dari racun dan dapat tumbuh kembali dalam 3-5 tahun sehingga dapat mengurangi perusakan hutan akibat penebangan kayu.






  • Lampu Neon Bohlam

Untuk mengurangi beban listrik di rumah, mulai sekarang gunakan lampu neon yang kecil (neon bohlam). Di banyak pertokoan, lampu jenis ini dijual sebagai lampu hemat energi karena mampu menghemat energi sampai 75 persen dari lampu neon biasa. Lampu ini dapat menyala dengan cepat dan tak berdengung. Selain itu, lampu neon bohlam mengeluarkan sedikit emisi sehingga mendukung adanya zona hijau di rumah.





  • Selektif menggunakan pemanas air

Batasi penggunaan pemanas air dan hanya gunakan pada saat diperlukan. Karena sering tanpa disadari, Anda tetap menyalakan pemanas air meski sedang tidak banyak yang menggunakan untuk mandi. Banyak dijumpai pada rumah-rumah, pemanas air (terutama yang berbahan bakar gas) telah memanaskan air secara terus-menerus dan menyimpannya sebanyak 40-80 galon (200-400 liter air). Lebih baik, gunakan pemanas air tenaga surya karena hemat energi dan ramah lingkungan.



  • Atap rumah langsung dari sinar matahari
Tinggal di negara tropis yang memungkinkan sinar matahari bersinar sepanjang tahun sebaiknya dapat Anda manfaatkan untuk membantu penerangan di rumah. Anda dapat menggunakan panel surya sebagai bagian dari atap rumah. Teknologi untuk panel surya ini disebut sebagai thin-film triple-junction amorphous silicon. Cara kerja panel surya ini berasal dari sel surya yang dibentuk seperti genteng lalu dipasang layaknya genteng. Sumber tenaga seperti ini akan mengurangi ketergantungan daya listrik pada PLN. Sekaligus membantu Anda untuk menghemat biaya rekening listrik. Dasar dari panci akan berubah menjadi sebuah elemen yang dapat mengurangi hawa panas di dalam dapur akibat penggunaan kompor induksi ini.



  • Gunakan kompor induksi

Pilihan lain menghemat energi gas dan minyak yakni menggunakan kompor induksi. Memasak dengan kompor ini lebih cepat matang dibanding kompor biasa. Berbeda dengan kompor pada umumnya, kompor ini mungil dan tipis sehingga akan terlihat sangat mungil jika diletakkan di dapur. Cara kerja kompor induksi yakni memindahkan energi ke dalam panci lalu diubah menjadi sebuah energi panas. Kemudian, dasar dari panci tersebut akan berubah menjadi sebuah elemen yang dapat secara dramatis mengurangi hawa panas di dalam dapur yang berasal dari cooktop tersebut.




  • Saklar otomatis


Tak dipungkiri, penggunaan lampu dan benda elektronik lainnya dalam rumah sering berlebihan karena kemalasan penggunanya untuk mematikan. Untuk itu, gunakan saklar otomatis yang mampu mematikan dan menyalakan lampu sendiri. Misalnya, Anda dapat mengatur berapa lama dan kapan saja lampu teras menyala, begitu juga dengan AC, pemanas air, dan sebagainya. Cara kerja saklar ini dengan mencari tanda-tanda keberadaan manusia di dalam ruangan tersebut dan menggabungkan teknologi infra merah dan sinyal ultrasonik.


(Ari Dwi Astuti / berbagai sumber)

Foto: dok.net

0 komentar: